Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penerapan Nomor Ganjil Genap

Fortuner SUV Terbaik. Selama angkutan umum atau transportasi massal tidak memadai maka kebijakan penerapan nomor ganjil genap pada kendaraan pribadi hanya akan menyusahkan rakyat. "Tanpa dipenuhinya kendaraan umum yang cukup dan manusiawi, kebijakan itu justru akan menimbulkan dampak yang luas dan membahayakan," ujar Ketua DPR RI, Marzuki Alie di Jakarta.

Marzuki meminta Gubernur DKI Jakarta, Jokowi untuk mempertimbangkan kembali rencana penerapan kebijakan penggunaan nomor ganjil genap pada kendaraan pribadi di beberapa ruas jalan utama di Jakarta. “Kita dukung penuh apapun kebijakan Jokowi sepanjang itu demi kepentingan masyarakat. Tapi dalam hal penerapan nomor ganjil genap,  Jokowi harus mempertimbangkan ulang, karena dampaknya akan sangat luas pada masyarakat di Jakarta. Kebijakan ini tidak akan menghilangkan kemacetan Jakarta dan malah akan menimbulkan masalah baru,” ujar Marzuki.

Kebijakan itu menurut Marzuki lebih banyak mudharat daripada manfaatnya bagi masyarakat. Selama masalah angkutan umum atau transportasi massal tidak diselesaikan terlebih dahulu, maka kebijakan itu malah akan lebih menyusahkan rakyat secara umum, baik orang kaya, kelas menengah maupun orang miskin.

Menurut Marzuki, orang kaya pun mau tidak mau terkena dampak dari kebijakan ini meski mungkin tidak seperti orang umum lainnya.”Siapa bilang orang kaya tidak kena dampak? Paling tidak jika mereka memiliki mobil lebih dari satu dan kebetulan nomor kendaraannya genap semua, maka dia harus membeli mobil baru dengan plat nomor ganjil atau paling tidak harus mengganti nomor kendaraannya. Ini kan juga merepotkan,” jelasnya.

Penerapan kebijakan ini menurutnya juga tidak adil buat masyarakat pembayar pajak kendaraan bermotor. Mereka telah membayar pajak selama satu tahun, tapi harus dibatasi penggunaannya tidak boleh setiap hari. ”Yah kalau mau menerapkan ini dengan konsisten, maka turunkan juga pajak rakyat 50 persen dari yang masyarakat bayarkan sekarang. Tidak adil telah membayar pajak selama satu tahun, tapi hanya bisa menggunakan setengah tahun,” ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini lagi.

Marzuki pun menyindir Jokowi yang menggampangkan masalah kemacetan di DKI Jakarta.”Dia sendiri bagaimana dengan kendaraannya B 1?Apa dia akan gantian dengan Wakilnya menggunakan mobil atau berangkat berdua bersama-sama?Atau masuk bergantian setiap hari dengan wakilnya atau sehari naik mobil sehari naik sepeda atau jalan kaki?,”tanya Marzuki lagi.